Masa kecil, masa yang indah buat semua orang tapi, tidak bagiku., waktu itu aku hanya tinggal bersama mama,oma, & opa ku di pineleng dikota dmana aku terlahir. ketika umurku 3 tahun mama meninggalkanku dengan alasan bekerja disebuah perusahaan, tinggallah aku bersama oma & opa disebuah rumah di kampung (tareran) yang sederhana namun terasa sepi .
Kepergian mama, tak pernah aku hiraukan mungkin karena saat itu aku masih terlalu kecil untuk memahamii kepergiiannya & menitipkanku pada oma & opa ku . Dan papah, papah terlalu sibuk dengan urusannya dikota, papahku memang jarang pulang untuk melihat ku disini , beliau hanya mengabariku melalui via telepon. sedangkan mama sesekali pulang melihatku , membelikanku sebuah baju baru dan membawakan uang jajan untukku .
Hingga aku beranjak dewasa, aku mulai mengerti dan merasakan bahwa hidup ini terasa sepi tanpa mama & papa. Tapi, oma & opa, membesarkanku dengan rasa sabar hingga aku tumbuh dewasa . Aku selalu menunggu kedatangan mama & papa saat itu , aku menunggu dirumah dan berharap mereka datang menemuiku saat ituu .
***
Penantian itu tdk terjawab , rasa kecewa pada diriku memang terlintas dalam benakku. hari itu mama & papa tdk menjenggukku. Jujur memang sedih rasanya , seperti aku tidak mempunyai mama dan papa. oma & opa yang sudah membesarkan ku hingga saat ini, kumelihat mata mereka yang berkaca-kaca menatap ku, seolah mata itu memberi isyarat untuk katakan “Jangan sedih suatu saat pasti mereka akan datang bersama untuk menemuiku!
Kumendekati mereka , yang menitikan air mata , kulihat tubuh mereka yang sudah membungkuk dan mulai rapuh , ku usap air mata mereka , & berkata ;
"Oma'Opa aku sayang kalian " ! mereka tersenyum menatap ku , tak terasa air mata ku pun menetes . kutulis sebuah surat kecil buat oma & opa , dan kusimpan rapat-rapat jika nanti aku dijemput oleh mama dan papa pasti oma dan opa akan menemukan surat itu.
Surat kecil itu berisi demikian.
dari : cucu oma , opa tersayang (indry)
buat: oma & opa yang aku sayang .
oma'opa , makasih udah membesarkan aku menjadi seorang gadis yang dewasa ! aku bahagia tinggal bersama kalian , maaph kalau suatu saat nanti aku harus ikut bersama mama & papa dan tinggal bersama mereka. jaga diri kalian baik-baik ya, aku gak kan lupain semua kenangan di kampung ini . aku sayang kalian ! jika suatu saat nanti aku sukses aku ingin membahagiakan kalian dan member apa yang kalian inginkan , aku ingin membalas semua kebaikan dan kasih sayang yang telah kalian berikan padaku selama kita bersama . I love u
cucu-oma'opa
(indry)
*****
Hari demi hari telah ku lewati , tidak terasa aku sudah beranjak dewasa, dan duduk di bangku kelas 1 SMP, dan pada saat itu aku berumur 14thn, dan hal yang sama sekali tak pernah kubayangkan dan paling menyakitkan dalam hidupku, adalah ketika aku mengetahui bahwa sudah bertahun-tahun aku dibohongi, karena selama mama dan papa di Manado mereka sudah berpisah, dan aku sama sekali tidak mengetahui hal itu. Hatiku terasa sakit, sedih, bahkan hancur berkeping-keping. Mulai saat itu sikapku mulai berubah dan menjadi anak yang suka membantah, dan membentak.
Dan Akhirnya , aku tetap memutuskan untuk tetap tinggal bersama oma dan opa, dan pernah suatu waktu aku meninggalkan rumah itu , karena sdh tak tahan dengan keadaan rumah yang sudah berubah 180 derajat, karena oma dan opa sudah mulai tegas pada diriku kadang mereka sering memarahiku bahkan sampai memukulikku. air mata ini tak henti mengalir seakan tak bisa tetap berada dikeluarga ini . tapi , saya sadar ternyata oma dan opa sangat menyayangiku dengan penuh kasih sayang mereka.
Aku pikir tidak guna lagi aku hidup kalau selama hidup aku tidak pernah merasakan kasih sayang dan perhatian dari orang tua kandungku. Memang setiap minggu mama selalu datang menemuiku itupun hanya beberapa saat bisa dihitung dengan jam. Tapi yang aku butuhkan bukan hanya uang, yang aku butuhkan hanya perhatian dan kasih sayang dari mama dan papa, karena dari kecil aku sudah ditinggalkan oleh mereka. Aku punya seorang kakak laki-laki , tapi perasaanya denganku berbeda , karena dia laki-laki. Tidak seperti aku perempuan yang punya perasaan lemah, dan hati yang tipis, jadi gampang terluka. Tapi aku tau dia juga dapat merasakan perasaanku, tapi dia sembunyikan karena dia seorang lelaki.
Tapi, akhirnya waktu demi waktupun berlalu dan sedikit lagi aku akan menyelesaikan sekolahku di SMK (sekolah menengah kejuruan), sekarang sudah memasuki bulan desember dimana umat kristiani akan merayakan kelahiran Yesus atau biasa disebut dengan Natal. Tanggal 20 desember adalah hari ulang tahun mamaku, tapi mama tidak disini denganku namun aku sudah mempersiapkan kado untuk mama, dan tanggal 24 desember adalah hari ulang tahun oma, dan semua anggota keluarga sebagian berkumpul dan merayakan hari ulang tahun oma, aku juga sudah mempersiapkan kado untuk oma, namun hal yang menyedihkan adalah ketika melihat kondisi opaku mulai lemah karena sakit. Akhirnya natal pun tiba pada tanggal 25 desember kami merayakan natal bersama-sama mama, kakak, opa oma, tente-tante, sepupu, bahkan saudara yang lain semua kelihatannya sangat bahagia. Dan tanggal 28 adalah hari ulang tahun kakakku dan aku juga sudah mempersiapkan kado untuknya. Kini tibalah tahun yang baru , dan aku merasa sangat bahagia karna bisa merayakan tahun baru bersama keluarga.
Setelah kami merayakan tahun baru tiba-tiba kondisi opaku mulai drop dan akhirnya jatuh sakit, aku sedih karna semakin hari kondisi opa makin parah , padahal sudah berapa kali kami bawah ke dokter tapi tidak sembuh, dan akhirnya kami berniat membawah opa di Rumah Sakit Prof. Kandou malalayang, agar supaya bisa dirawat di sana, tapi ternyata penyakit opa memang sudah sangat parah dan pihak rumah sakit sudah menolak untuk dirawat di RS akhirnya keluarga pun setuju dengan rawat jalan, dan opa di bawah di tempat tinggal dari anak tertuanya yaitu tanteku (NoNa), saya ingin sekali menjaga opa selama opa sakit tapi sayangnya saya masih sekolah, dan di kampungku ada oma yang menjagaku. Opa dijaga sama keluargaku yang ada di manado. Hari minggu pun tiba, untungnya hari minggu tidak masuk sekolah jadi aku dan oma datang menjengguk opa, ketika kita sampai di manado opa memanggil oma agar oma trus berada disamping opa . kelihatannya opa dan oma sudah saling kangen mereka saling menyayangi , beberapa jam kemudian, opa drop kami langsung berkumpul, semua ketakutan karena takut nanti terjadi apa-apa sama opa dan kami pun langsung bergumul dan berdoa sambil meneteskan air mata, lama kelamaan, opa sudah tak dapat mengeluarkan kata-kata lagi kami makin ketakutan, oma, mama dan lainnya terus-menerus menangis dan akupun ikut menangis sambil memegang tangan opa .
Waktu menunjukan pukul 14.30 dan akhirnya opa pun menghembuskan nafas terakhir pada saat itu saya dan keluarga saya langsung menangis histeris ketika melihat opa sudah tiada lagi. Setiap hari keluarga saya menangis karena kepergian opa , apalagi oma, kasian oma sangat terpukul atas kepergian opa , kondisi oma juga mulai menurun. Mulai saat itu omaku kurang sakit-sakit. Rasanya berat oma atas kepergian opa.
Dan waktu pun tiba , itu adalah hari kebahagiaanku dimana aku lahir pada tanggal itu. Aku pikir aku akan merasa bahagia karena akan merayakan ulang tahunku yang ke 18 belas bersama papa, ternyata malah membuatku sedih karena yang kuharapkan tidak datang , bahkan member ucapan selamat tidak sama sekali, hatiku merasa sakit. Diam-diam aku ke kamar dan menangis.:’( tapi di sisi lain aku juga merasa senang karna masih ada mama dan oma yang menemaniku.
Sebentar lagi aku akan lulus, dan aku berharap di acara penamatanku nanti yang hadir mama, tapi waktu itupun tiba , dan harapanku sia-sia yang hadir di acara itu adalah oma, karena mama hanya sibuk dengan pekerjaan mama. Selama saya sekolah mama ngak pernah ambil rapotku bahkan datang disekolahku mama ngak pernah ada pun sekali waktu saya kelas 6 SD.
Oma ,… oma selalu ada untukku , dimana-mana oma yang ada disampingku, aku sangat menyayangi oma, karena oma adalah oma terbaik dalam hidupku, meskipun kadang oma jahat tapi oma jahat untuk kebaikanku. Aku sangat menyayangi oma.
****
Hari demi hari oma pun drop, dan oma langsung bawah di manado untuk di periksa. Aku sendiri masih berada dikampung karena masih banyak hal yang harus aku selesaikan, perasaanku mulai tidak enak karena aku mikirin keadaan oma yang sedang sakit. Esoknya aku pun langsung ke manado dan menjengguk oma, saat aku sampai di manado air mataku tercurah melihat kondisi oma, setelah lama bercerita dengan oma, aku pun membujuk oma untuk di rawat di RS tapi oma tidak suka, tapi aku terus memaksa dan akhirnya oma pun mau di rawat di RS Pancaran Kasih dan aku berjanji akan menjaga terus oma selama di RS. Selama di RS aku menjaga oma dengan air mata, karena baru 2 hari di RS oma sudah tidak bisa bercerita lagi, kata terakhir yang oma ucapkan padaku jaga baik-baik harta kecil oma, yaitu sepasang anting mas dan kalung bersama buah salibnya. Aku janji akan menjaga harta kecil oma.
Makin hari aku makin takut karena semakin hari oma makin parah badan oma makin susah untuk digerakin bahkan berbicarapun sudah tak bisa , karena mulutnya sudah tertutup. Ooh,, Tuhan aku takut kehilangan oma , aku sangat menyayangi oma.
Sedikit lagi pengucapan syukur, Padahal kita sudah mempersiapkan untuk merayakan pengucapan syukur dan ternyata keluargaku merayakan itu di RS bersama oma yang sudah dalam kondisi koma. Mama langsung menelepon kakak ade mama agar segera berkumpul di RS karena keadaan oma sudah sangat parah. Hari ke 3 oma dirumah sakit , para tim medis menggunakan oksigen agar oma tetap bertahan. Besok hari pun tiba dan semua anggota keluarga pun berkumpul , dan ternyata dokter mengatakan kalau beberapa hari yang lalu oma sudah tiada oma bertahan karena oksigen, dan akhirnya tanteku yaitu (OLA) yang dari jogja sudah datang, akhirnya keluargaku pun sepakat , bahwa oksigen yang di pakai oma akan segera di cabut karena kami tak ingin melihat oma siksa hanya karena di tahan oleh oksigen. Meskipun berat kami harus merelakan oma, mungkin ini sudah saatnya oma pergi. Waktupun terus berlalu, dan para medis datang untuk mencabut oksigen oma, beberapa menit kemudian berlalu , dan saya disuruh tante saya ke apotik untuk membeli minyak kayu putih, ketika saya kembali semua keluarga saya sudah menangis dan aku langsung lari-lari dan melihat oma, ternyata aku tidak sempat melihat kepergian oma. Dan sekarang oma sudah pergi meninggalkan kita semua. Keluargaku pun sangat terpukul mereka hamper pingsan ketika melihat oma, aku pun tak berdaya , semua terasa hampa , dan rasanya sakit sekali, bagaikan potongan-potongan kaca yang hancur. aku menyesal sekali , aku terpukul saat melihat oma sudah tiada. Kalau pun bisa, lebih baik aku yang pergi jauh dari pada oma. Selama aku hidup hanya oma yang selalu ada untukku, tapi apaaaa? Sekarang semuanya sudah hilang, aku merasa aku sudah tidak punya tujuan hidup.
Percuma surat kecil yang aku tuliskan buat oma dan opa kalau mereka belum sempat membacanya.. tapi aku berharap meskipun oma dan opa sudah tiada tapi kasih sayang oma opa tidak akan pernah hilang sampai kapanpun. Sekarang tujuan hidupku adalah untuk membahagiakan mama, meskipun mama tidak merawat dan menjagaku tapi mama adalah mama yang sudah melahirkanku, tanpa mama aku mungkin tidak bisa lahir di dunia ini . aku sangat menyayangi keluargaku.
Aku beruntung memiliki mama yang pengertian , dan selalu mengerti kehidupanku.. aku juga sangat beruntung memiliki kakak yang bertanggungjawab , tapi aku tidak beruntung mendapatkan kasih sayang dan perhatian mereka. Tapi aku tau mereka menyayangiku tapi dalam hati mereka.
Buat opa dan oma di surga terimakasih udah berikan aku rasa bahagia yang gak pernah aku rasakan sebelumnya, aku sayang kalian hingga saat ini, esok , nanti , dan seterusnya . meskipun dunia kita berbeda.
*THE-AND*